Wisata Bersejarah di Kepulauan Riau, Pulau Penyengat, Tanjung Pinang, Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat, Kamp Vietnam, Batam, Situs Istana Damnah, Lingga, Meriam Sumbing, Lingga, Makam Tumenggung Abdul Jamal, Batam, Makam Nong Isa, Makam si Badang, Karimun, Benteng Bukit Cening, Lingga,
Tempat Wisata Bersejarah
di Kepulauan Riau
Pulau Penyengat, Tanjung Pinang
Pulau Penyengat merupakan pulau yang berjarak sekitar enam kilometer dari Kota Tanjungpinang, ibu kota Kepulauan Riau. Pulau ini syarat dengan catatan sejarah karena merupakan pusat kesultanan Riau Lingga. Pada masa keemasan. Kesultanan Riau Lingga menjadikan pulau ini tidak hanya sebagai pusat pemerintah tetapi juga pusat kebudayaan dan keragaman. Maka tak heran, jika hingga saat ini, peninggalan dari Kesultanan Riau masih dapat ditemui di sana, seperti makanan pembesar, museum, mesjid, penyengat, istana, benteng dll.
Masjid Raya Sultan Riau, Pulau Penyengat
Masjid yang menjadi kebanggan orang melayu ini di bangun pada tanggal 1 syawal 1249 H (1832 M) atas prakarsa Raja Abdurrahman Yang DiPertuan Muda Riau VII pelaksanaan pembangunannya melibatkan seluruh lapisan masyarakat di kerajaan Riau, yang bekerja siang malam secara bergiliran di dalam mesjid tersimpan kitab-kitab kuno (terutama yang menyangkut agama Islam) bekas koleksi perpustakaan yang didirikan oleh raja muhammad Yusuf Al Ahmadi Yang DiPertuan Muda Riau x benda mereka yang lain terdapat dalam masjid adalah mimbar indah dan kitab suci Al –Qur’an tulis tangan.
Kamp Vietnam, Batam
Kamp eks pengungsi Vietnam ini terletak di kota batam tepatnya di Pulau Galang. Dahulu tempat ini digunakan oleh PBB sebagai tempat penampungan para “manusia perahu” asal Vietnam yang melahirkan diri dari negaranya akibat perang saudara. Para pengungsi Vietnam itu mendiami tempat ini sejak tahun 1979 dan baru meninggalkan Pulau Galang pada tahun 1996. Banyak catatan sejarah yang ditorehkan para pengungsi Vietnam itu di sana dan tapak tapaknya hingga kini masih bisa dilihat seperti keberadaan makam, penjara, gereja, museum dll.
Situs Istana Damnah, Lingga
Situs Istana Damnah merupakan salah satu jejak peninggaan Kerajaan Riau Lingga yang sarat sejarah. Sejarah mencatat, Istana Damnah dibangun pada tahun 1860 pada masa pemerintahan Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah II (1857-1883) fisik bangunannya kini memang sudah tidak berbentuk hanya menunggalkan bekas pondasi saja. Tapi diyakini, dulu istana ini berbentuk panggung, dengan dua buah pintu masuk dan empat buah tiang penyangga yang terbuat dari beton. Di depannya ada balairung seri, yang di masa silam oleh kerajaan difungsikan sebagai tempat musyawarah dan pertemuan- pertemuan penting.
Meriam Sumbing, Lingga
Di sebuah benteng bekas pertahan Kepulanan Riau Lingga di Kuala Daik, terdapat satu meriam yang terkenal dengan sebuah meriam sumbing menurut kisahnya, meriam itu sebenarnya belum layak di gunakan sebagai alat tempur karena belum selesai dikerjakan. Pada satu ketika Kerajaan Riau Lingga diserbu armada Belanda, nah pada suatu malam meriam itu menangis dan minta untuk dilibatkan dalam pertempuran. Singkat cerita meriam itu, kendati sumbing pada akhirnya justru tampil jadi pahlawan karena mampu menghalau laju serangan musuh.
Makam Tumenggung Abdul Jamal, Batam
Makam Tumenggung Abdul Jamal berada di sebah pulau kecil di sebelah Selatan Pulau Batam bernama Pulau Bulang Lintang. Dari berbagai catatan Tumenggug Abdul Jamal adalah seorang bendahara kerajaan melayu Riau yang berkuasa di wilayah Bulang Lintang. Batam dan pulau-pulau di sekitarnya. Disamping makan ini, terdapat juga beberapa makam lain yang diyakini sebagai makam keluarga Tumenggung Abdul Jamal, antara lain istrinya raja Maimunah. Kalau berziarah di makam ini, anda juga masih bisa melihat beberapa benda pusaka seperti keris, pedang, tombak, bejana dll milik Tumenggung Abdul Jamal.
Makam Nong Isa, Batam
Komplek Makam Nong Isa terletak di atas sebuah bukit kecil di Kampung Nongsa Pantai, Kelurahan Sambau. Siapakah Nong Isa? Menurut catatan sejarah , Nong Isa atau Raja Isa Bin Raja ali adalah penguasa pertama Pulau Batam. Tahun 1829, beliau memperoleh mandat dari Sultan Riau dan Yang Dipertuan Muda Riau VI untuk memerintah kawasan Nongsa dan sekitarnya. Surat mandat Nong Isa tersebut dikeluarkan pada 22 Jumadil Akhir 1245 atau bertepatan dengan 18 Desember 1829. Tanggal tersebut kini ditetapkan sebagai hari jadi Kota Batam.
Makam si Badang, Karimun
Makam si badang adalah termasuk salah satu tapak sejarah yang dimiliki Kabupaten Karimun. Menurut legenda, Si Badang atau kerap disebut juga Datok Badang adalah orang sakti (kuat) pada masa Kesultanan Riau Lingga. Ia adalah salah satu Hulubalang yang terkenal dan ketika meninggal dimakamkan di situ. Makam Si Badang ini persisnya terletak di kawasan hutan di pinggir Desa Kandis, Pulau Buru, Karimun.
Benteng Bukit Cening, Lingga
Benteng Bukit Cening ini sejak beberapa tahun belakangan telah jadi salah satu situs sejarah penting yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Lingga. Terletak di atas bukit cukup tinggi dan luas 32mx30m, Benteng ini secara administratif berada di Kampung Seranggung. Kecamatan Lingga. Literatur yang ada menyebut benteng ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Mahud Syah III yang berkuasa pada masa Kesultanan Lingga pada tahun 1761 hingga 1812.
sumber : http://www.penghubungkepri.org/index.php/id/tentang-kami/9-pariwisata/12-wisata-sejarah
baca juga : Paket Wisata Tour Travel Bintan One Day Trip Lagoi
baca juga : Paket Wisata Tour Travel Bintan One Day Trip Lagoi